sehat dengan madu

Madu merupakan salah satu obat di atara dua obat (penyebuhan) yang disebutkan Rasulullah saw dalam haditsnya: "Gunakanlah dua penyembuh: madu dan Al-Qur'an"(HR. Majah dan al-Hakim).
dalam hadits yang lain Rosululloh bersabda:"pengobatan itu ada tiga macam: minum madu, berbekam dan kay"(H.R Bukhori).

begitu pula Allah dalam Qur'an al-Karim surat ke enam belas An-Nahl ayat 69 juga mengatakan :
"......dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran tuhan) bagi orang yang memikirkan."
madu mempunyai rasa yang lezat, bau yang menyegarkan serta memiliki nilai pengobatan yang tinggi. madu bisa membuat awet muda, berbeda dengan penggunaan gula biasa atau makanan harian lainnya.

pada masa sekarang telah banyak dilakukan penelitian di berbagai belahan dunia yang menyatakan bahwa madu merupakan obat yang ajaib, dapat menyembuhkan orang dari berbagai penyakit. Dr. Abdil Aziz Ismail, menyatakan bahwa madu adalah suatu senjata herbalis yang dapat digunakan untuk melawan penyakit. orang menggunakan madu setelah ilmu pengetahuan berkembang dan meningkat. madu merupakan makanan bergizi yang menimbulkan kekuatan dan membunuh racun yang datang dari luar dan dalam tubuh.
pada tahun 1954, Dr. Julia Carison melakukan percobaan dengan babi hutan. madu dapat menyembuhkan babi hutan yang mengalami sakit dipergelangan dan persendian tulang. pada tahun 1956, di sebuah rumah sakit di Inggris, Nur Folk, madu lebah digunakan untuk menutupi luka dan menghilangkan bekas-bekas luka tersebut madu dapat berpungsi merangsang pembentukan jaringan baru pada kulit.

Dr. W.G Sackett, seorang ahli bakteri dari akademi pertanian colorado AS, menemukan bahwa madu dapat menghambat serta membunuh bakteri penyakit. kuman penyebab tifoid mati dalam 48 jam. basil serupa yaitu typhosus A dan B mati dalam 24 jam.sejenis mikroba organisme di dalam tinja dan air mati dalam tiga 5 jam. bakteri penyebab bronkho pneumonia mati pada hari ke-4, bersamaan dengan matinya peritonitis, pleuritis dan pembengkakan supuratif. dan percobaan ini diuji kembali oleh Dr. AP. Sturtevant, bakteriologist pada biro Entomology, Washington, DC.