Sebulan terakhir ini, masyarakat Indonesia khususnya wilayah Jawa Timur dikejutkan dengan ‘hujan’ ribuan ulat bulu yang datang tiba-tiba. Ulat-ulat yang terkenal membuat kulit gatal itu menyerang hampir seluruh dedaunan di pohon mangga, dan pohon buahan lain. Inikah sebagian dari tanda azab Allah untuk masyarakat Indonesia?
Awalnya, serangan ulat bulu terjadi di Probolinggo Jawa Timur. Daerah yang terkenal dengan tanaman mangga ini nyaris tidak lagi bisa memanen buah mangga karena sebagian besar daun pohon-pohonnya gundul dimakan ulat.
Menariknya, menurut peneliti dari Institut Pertanian Bogor atau IPB, penelitian mereka menunjukkan bahwa ulat tersebut merupakan jenis baru yang belum pernah ada di kabupaten tersebut. Jenis ulat bulu yang tergolong baru itu adalah lymantria marginanta.
Selain menyebabkan gatal-gatal pada kulit, serangan ulat ini membuat mangga tidak berbuah, setidaknya tertunda. Daun mangga pun menjadi gundul dan tidak mampu melakukan fotosintesis.
Serangan tidak hanya untuk sekitar Probolinggo. Karena kupu-kupu dari metamorfosis ulat ini bisa terbang kemana saja. Satu induk kupu-kupu betinanya bisa bertelur hingga tiga ratus butir. Bayangkan jika bertebaran ribuan kupu-kupu.
Penyebaran ulat ini terus meluas, mulai di sebagian Jawa Tengah bahkan sampai ke Bali. Setidaknya, sudah ada tiga daerah di Bali yang sejak tujuh hari lalu sudah terserang ulat bulu. Tiga daerah tersebut adalah Buleleng, Sawan, dan Gerokgak.
Misteriusnya serangan ulat bulu ini seperti mengingatkan bangsa ini dengan suatu hal: apakah ini pertanda fenomena azab Allah kepada bangsa ini? Atau, hanya sekadar fenomena alam biasa.