DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM (SERVIKS)
- Kanker Leher Rahim?
- Tumor ganas yang terjadi pada organ genitalia wanita bagian leher rahim (serviks)
- Data Kanker Leher Rahim
· Kanker penyebab kematian nomor satu di Indonesia
· 40-45 kasus baru setiap harinya, 20 orang perhari wanita meninggal karena kanker serviks
- Faktor Resiko
- Hubungan seksual yang tidak normal
- Pasangan seksual yang berganti-ganti
- Menikah terlalu muda
- Meroko
- Penyebab Kanker Serviks
- 98% karena infeksi virus HPV
- Multi faktorial
- HPV (Human Papilloma Virus)
- Menular melalui hubungan seksual
- Gejala Awal
- Perdarahan kontak/ bila berhubungan
- Keputihan yang berbau dan gatal
- Perdarahan dari jalan lahir
- Alasan Harus Paps Smear
- Usia di atas 18-70 tahun
- Menikah pada usia muda (di bawah 20 tahun)
- Pernah melakukan senggama sebelum usia 20 tahun
- Pernah melahirkan lebih dari 3 kali
- Pemakain alat kontrasepsi lebih dari 5 tahun terutama IUD atau kontrasepsi homonal
- Mengalami perdarahan setiap hubungan seksual
- Mengalami keputihan atau gatal pada vagina
- Sudah menopaus dan mengeluarkan darah pervagina
- Berganti pasangan dalam senggama
- Deteksi Dini Kanker Serviks
- PAPS SMEAR : Screening untuk mendeteksi perubahan sel-sel yang terjadi di dalam serviks uterus. Perubahan sel rahim yang terdeteksi secara dini akan memungkinkan beberapa tindakan pengobatan diambil sebelum sel-sel tersebut berkembang menjadi sel kanker. Artinya, semakin dini penyakit kanker diketahui maka semakin mudah menanganinya
- Persiapan sebelum paps mear
1. Pada saat pengambilan lendir, usahakan otot-otot vagina rileks
2. tidak melakukan hubungan suami-istri 48 jam sebelum pengambilan lendir mulut rahim
3. waktu yang paling baik untuk pengambilan lendir adalah 2 minggu setelah selesai haid
4. jangan menggunakan pembasuh antiseptik atau sabun antiseptik disekitar vagina selama 72 jam sebelum pengambilan lendir
· PAPS SMEAR
1. murah, mudah
2. efektifitas sangat tinggi
3. selamat dari kanker serviks
- VAKSIN HPV
- efetifitas?
- wanita 13-26 tahun
- belum pernah berhubungan suami istri
- belum terkena paparan HPV
(sumber : dr. Hermin Aminah Wicaksono)