Berdo’alah dan yakin Allah akan mengabulkan
Siang itu, sebenarnya tidak terlalu siang, tapi udara sudah terlalu panas menyengat kulit yang memang warnanya sudah terbakar. Ada kegelisahan saat itu sehingga teriknya matahari sepertinya lewat saja. Kegelisahan yang memang dibuat sendiri sih, karena pada saat itu keadaan terlalu terburu-buru, mengejar waktu yang hanya berkisar 2,5 jam kesempatan untuk berbelanja sejumlah kebutuhan, ditambah harus menjemput sibuah hati yang kadang tidak ingin digantikan orang lain.
Sebenarnya, semua berawal dari keadaan rumah kami yang berada di komplek yang rawan akan pencurian. Waktu itu disalah satu sudut di halaman rumah kami ada sepeda motor milik adik kami yang saat itu lagi terlelap tidur, karena pada malam harinya harus kerja. Biasanya setiap ingin pergi kami selalu membangunkannya, mengingatkan agar mengamankan sepeda motornya. Entah kenapa pada saat itu keraguan menghantui benakku, antara membangunkan dan tidak. Aku ingat pada suatu hari dia (adik) mengeluh katanya dia sekarang ini sulit sekali untuk bisa nyenyak tidur. Rasa kasihan yang akhirnya jadi alasan kenapa aku tidak membangunkannya, walaupun sebenarnya aku sempat memanggil namanya sekali sekedar formalitas saja.
Ketika kendaraan sedang melaju sekitar 200-300 meter dari villaku, kegelisahan bertambah bahkan berubah menjadi ketakutan, berhenti sejenak dan berfikir untuk kembali lagi, tapi karena jalan kaki yang harus ditempuh sejauh itu dalam keadaan panas dan terik, akhirnya egoku memutuskan untuk terus saja dan membawa serta ketakutan itu.
Sepanjang perjalanan berusaha untuk menelphon, tujuannya tiada lain untuk membangunkan adik kami yang lagi lelap tidur, tapi…tut…tut..tut….tidak ada jawaban, sekali lagi ku ulangi..tut…tut……masih tidak menjawab, semakin gelisah, mengingat sepeda motor itu adalah harta satu-satunya yang dia miliki sekarang ini, harta yang mungkin dia banggakan pada calon istri dan mertuanya nanti, mengingat sekitar kurang lebih sebulan lagi dia akan menikah (insyaALLAH). Seandainya motor itu raib…..innalillah…..
Aku berusaha menelpon lagi….dan hasilnya tetap ….nihil…., aku pasrah saat itu, aku berdo’a dengan sungguh2 dalam hati..ikhlas…khusyuk….” ya Allah hanya Engkau yang bisa membangunkannya saat ini juga jika Engkau berkehendak, hamba yang lemah ini memohon padamu.aamiin”. Dalam cemas akhirnya aku mengirim sms……usaha terakhirku…
Ketika sedang asyik berbelanja terdengar suara sms dari hpku,…..alhamdulillah….akhirnya dia (adikku) bangun dan membalas smsku …ALLAH mengabulkan do’aku yang begitu lirih dan khusyuk….
Terimakasih ya ALLAH Engkau mengabulkan do’aku.
...QS Al-Baqarah 186: Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo'a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka
beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.
...QS Al-Baqarah 186: Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo'a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka
beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.